Hari Hari Keberuntungan

HARI-HARI SAAT MEMBAWA AYAM MENURUT PRIMBON JAWA/NOGO DINO

1.JUM'AT LEGI=MASA JAYA WIRING GALIH.

2.WAGE=HARI BAIK BUAT AYAM BAGUS

3.KLIWON=AYAM BERTARUNG DI DAERAH SENDIRI.

4.RABU PON=MASA JAYA WIDO.

5.LEGI=JANGAN DI BAWA KE SELATAN DAN KE UTARA.

6.JUM'AT WAGE=JANGAN DIBAWA KE LOR.

7.PAHING=BOLEH DIBAWA KE MANA AJA.

8.JUM'AT KLIWON=JANGAN DIBAWA KE MANA-MANA.

9.PON=BOLEH DIBAWA KEMANA AJA.

10. REBO PON=HARI BAIK AYAM JALAK/WIDO
DOLOR,,NGERTY NGK SAMPEAN APA YG  DIJELASIN DIATAS
aku dewe yo ora ngerty opo mane pean nulis opo iku mau,,,,,,,,,,
andaikan saja ayam juga memiliki bioritme seperti kita, ataukah kitab betaljemur yang sudah ada sebenarnya dulunya berasal dari mereka yang mengamati bioritme harian ayam?
ataukah jangan jangan ayam juga memiliki bioritme kayak manusia .?? sapa yang tau? semoga ada seorang profesor yang mempelajari tentang bioritme pada hewan khususnya ayam ini (kalo ayam memang juga punya bioritme)
maka bisa terjadi kitab betaljemur itu akan menjadi sempurna juga bila dikaitkan dengan bioritme pada ayam aduan ....
Menurut sebagian besar orang, menang atau kalah tergantung pada ayamnya.
Tapi menurut saya, menang atau kalah itu justru tergantung orangnya. Karena menang atau kalah adalah tujuan manusianya. Bukan ayamnya. Ayam hanyalah objek atau alat yg mengikuti nalurinya saja utk bertarung. Ayam tdk peduli seberapa besar kemampuannya dalam bertarung, tidak peduli apakah ia dlm kondisi fit/tidak, apakah musuhnya berjalu lebih tajam, apakah musuhnya lebih tua, lebih besar atau lebih tinggi.
Ayam hanya menjalankan tugasnya sebagai petarung sejati.
Kemenangan dipengaruhi banyak sekali faktor. Bukan semata2 urusan ayamnya saja.
Maka untuk memperkecil kemungkinan kalah, sudah selayaknya pemilik harus memperhatikan :
1. Memilih ayam yg bagus.
2. Dirawat sampai 100% fit siap adu.
3. Cari musuh sebisa mungkin yg lebih jelek, lebih kecil, minimal sepadan (tandingan).
4. Pakai bebotoh yg berpengalaman.
Jadi, soal menang atau kalah itu sebagian besar (75%) berkaitan erat dengan diri kita sendiri sebagai pemilik/perawat.
Jangan pernah menyalahkan ayam yg kita gunakan untuk meraih tujuan kemenangan itu. Karena saya yakin, ayam yg kita gunakan sudah berusaha semaksimal mungkin, mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kemenangan yg kita inginkan.
Ya betul semua tapi sebenernya faktor genetik itu 75% dari kemenangan, ayam yg turunan, struktur tulang dan gaya tarung jelek mau dilatih bagaimanapun sangat sulit mengalahkan ayam yg bloodlinenya lebih baik (sama2 dlm keadaan terlatih), perawat cuma memaksimalkan kelebihannya saja.
Kalau kita pakai ayam dgn faktor genetik jelek, cengeng, gaya tarung jelek, sudah tentu jauh dari menang.